Minggu, 07 Oktober 2012

Pinggiran

Yang terpinggirkan

Di sebuah angkutan umum, ketika saya dalam perjalanan ke tempat kerja, nampak seorang ibu yang sangat tergesa-gesa. Disampingnya nampak sebuah bakul besar dengan aneka dagangan, rupanya ia mau berjualan di pasar. Sesekali angkutan itu berhenti berharap kursi yang masih kosong agar terisi. tapi setiap berhenti  si ibu itu selalu komplain sama Pak Sopir. Mendapat komplain si Ibu, Pak Sopir itu juga berargumen ," Lha nanti yang nomboki setoran siapa, Bu?"

Memang dilema juga, dua kepentingan yang bertolak belakang.
Sambil menggerutu si Ibu itu bilang, " Orang kayak kita itu repot Mas," katanya pada saya. 

"Kalau kita terlambat sampai di pasar, orang-orang yang mau beli sudah pada bubar, terus dagangan kita yang beli siapa?" tambahnya lagi.
"Kalau sampeyan kan enak, walaupun terlambat tetapi gajian tetap dapat," katanya.

Aku jadi nggak enak juga sama si Ibu, malu. Dan lebih malu lagi kalau sudah nggak laba tapi dapat bonus....

Mungkin si Ibu itu lebih ngedumel lagi kalau saja ia tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar